Semua Tentang Pengambilan Stok yang Perlu Anda Ketahui

Pernahkah Anda bertanya-tanya atau bertanya-tanya bagaimana supermarket atau  supermarket  mengelola persediaannya? Padahal ada ribuan barang yang diperdagangkan. Bagaimana jika stok habis, rusak, bahkan hilang?  Laporan persediaan stok adalah jawabannya. Lalu apa yang dimaksud dengan laporan  stock opname  dan seperti apa contohnya? Penjelasan berikut.

Apa itu Rawat Inap Stok?

Rawat  inap  stok adalah bentuk persediaan stok di gudang sebelum dijual. Kegiatan ini memang cukup memakan waktu, karena Anda akan melakukan pengecekan dan penghitungan barang di gudang secara langsung. Selain itu dalam melakukan perhitungan juga tidak boleh ada kesalahan atau ada yang terlewatkan, karena nantinya akan mempengaruhi stok barang yang dijual.

Sekarang dengan perkembangan teknologi sudah ada  barcode  . Dengan menggunakan  barcode  , proses  inventory taking  (perhitungan stok) dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu dengan menggunakan  barcode  , kesalahan dalam pencatatan dan penghitungan barang dapat diminimalisir.

Mengapa Jumlah Stok?

Kegiatan stock opname  dilakukan untuk mengetahui secara pasti dan benar mengenai persediaan barang dalam catatan pembukuan dan barang yang ada di gudang, apakah jumlahnya sama atau berbeda. Jika barang yang ditemukan lebih banyak dari yang tertulis dalam daftar stok, maka dapat dicek kembali apakah ada kemungkinan transaksi yang belum tercatat atau kesalahan dalam pencatatan.

Jika terjadi kekurangan biasanya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan membuat jurnal penyesuaian atas kekurangan barang tersebut atau perusahaan juga dapat membebankan kepada petugas stok untuk mengganti kekurangan tersebut.

Manfaat Mengatur dan Menghitung Stok

Perlu diketahui bahwa selain mengetahui secara pasti jumlah barang yang ada di gudang,  stock opname  memiliki manfaat lain, yaitu sebagai berikut:

  1. Meminimalkan penyimpangan dari barang, baik kekurangan maupun kelebihan.
  2. Mampu untuk tidak cepat memproses jika ada barang yang hilang atau kekurangan barang, sehingga tidak terjadi sampai stok menjadi kosong.
  3. Dapat digunakan sebagai analisis tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat diketahui perkembangan perusahaan.
  4. Mengetahui secara pasti arus keluar masuk barang dengan pasti.
  5. Mengetahui kondisi barang di gudang dengan pasti.

Kapan Stock Holding dilakukan?

Jawabannya tergantung kebijakan perusahaan yang disepakati. Setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri mengenai jangka waktu  stock opname  . Jenis bisnis yang berbeda juga harus memiliki kebijakan yang berbeda untuk menentukan kapan stok barang ini harus dihitung. Umumnya periode untuk melakukan perhitungan stok dilakukan dalam periode tahunan, per triwulan (4 bulan), triwulan (3 bulan), dan bahkan ada yang setiap bulan sekali. Namun kebanyakan perusahaan melakukan perhitungan dan pengecekan stok secara triwulanan atau triwulanan, karena proses ini membutuhkan banyak waktu. Selain itu, petugas juga harus memeriksa semua barang dan kondisinya secara detail. Namun dengan adanya teknologi  barcode perusahaan  telah sedikit dimudahkan dalam proses  stock opname  .

Untuk mengurangi risiko selisih stok, beberapa perusahaan melakukan inventarisasi barang setiap awal bulan. Tujuannya agar perbedaan stok dapat segera diketahui dan dicari akar dari analisis perhitungannya. Jika penyebabnya adalah kuantitas barang, maka jeda waktu pengambilan barang inventaris juga semakin lama. Anda bisa melakukan aktivitas ini di antara hari kerja atau saat perusahaan tidak beroperasi.

Baca juga: Dokumen yang Diperlukan dan Tips Melakukan Inventarisasi Barang Secara Efektif

Bagaimana cara melakukan stock opname?

Sebelum melihat contoh  laporan stock opname  , ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah melakukan stock opname. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Langkah pertama adalah menghentikan pergerakan barang keluar masuk perusahaan, agar nantinya dalam perhitungan tidak ada selisih kelebihan atau kekurangan. Pengambilan inventaris barang paling efektif dilakukan pada saat hari raya sehingga tidak terjadi transaksi masuk dan keluar.
  2. Jika letak gudang lebih dari satu, maka persediaan stok barang harus dilakukan lebih dari satu orang agar maksimal.
  3. Pastikan semua dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap sebelum melakukan inventarisasi stok.
  4. Lakukan perhitungan dengan cermat dan teliti agar tidak terjadi kesalahan data.
  5. Setelah hasil perhitungan fisik diketahui, langkah selanjutnya adalah membandingkan dengan catatan di buku tentang jumlah barang yang tersedia di gudang.
  6. Membuat laporan inventaris persediaan.
  7. Laporan hasil laporan inventaris laporan inventaris.

Jika sudah mengetahui langkah-langkahnya, Anda bisa mulai mempraktekkan cara ini agar mendapatkan hasil inventarisasi inventaris yang rapi dan akurat. Hal ini juga dapat menghindari beberapa kesalahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.