Pengertian insentif beserta jenis, bentuk, tujuan dan indikatornya.

Kali ini kita akan membahas secara tenang pengertian insentif beserta jenis, bentuk, tujuan dan indikatornya. Berikut penjelasannya…

Pengertian insentif beserta jenis, bentuk, tujuan dan indikatornya.

Daftar Isi :

Definisi Insentif

Jenis Insentif

  1. Jenis Insentif Berdasarkan Bentuknya
  2. Jenis Insentif Berdasarkan Penerimaannya

Bentuk Insentif

  1. Insentif berupa uang
  2. Insentif dalam Bentuk Lingkungan Kerja yang Baik
  3. Insentif Berbentuk Partisipasi

Tujuan Insentif

  1. Tujuan Insentif untuk Perusahaan
  2. Tujuan Insentif untuk Karyawan

Indikator Insentif

  1. Kinerja karyawan
  2. Waktu Kerja Karyawan
  3. Senioritas Karyawan
  4. Kebutuhan Karyawan
  5. Keadilan dan Keadilan
  6. Evaluasi Jabatan Karyawan

Bagikan ini:

Definisi Insentif

Insentif adalah kompensasi khusus yang diberikan perusahaan kepada karyawan di luar gaji pokoknya untuk membantu memotivasi atau mendorong karyawan tersebut agar bekerja lebih keras dan berupaya untuk terus meningkatkan prestasi kerja di perusahaan.

 

Prinsip pemberian insentif berkaitan dengan kinerja karyawan yang melebihi standar yang ditetapkan perusahaan.

 

Atas kerja keras dan prestasi kerja, karyawan akan mendapatkan penghargaan, bisa berupa uang, barang, dan lain-lain.

 

Insentif ini umumnya diberikan kepada staf pemasaran yang berhasil menjual di luar target perusahaan. Misalnya, seorang tenaga penjualan yang menjual lebih dari target penjualannya.

 

Beberapa ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian insentif, antara lain:

 

Menurut Andrew F. Sikula

 

Insentif adalah sesuatu yang mendorong atau memiliki kecenderungan untuk merangsang suatu kegiatan, insentif adalah motif dan imbalan yang dibentuk untuk meningkatkan produksi.

 

According to Samsudin

 

Insentif adalah pemberian upah atau gaji yang berbeda bukan berdasarkan evaluasi pekerjaan, tetapi karena perbedaan kinerja.

 

Menurut Gorda

 

Insentif adalah suatu cara untuk memotivasi karyawan dalam bentuk materi, yang diberikan sebagai stimulus atau dorongan yang disengaja kepada pekerja untuk meningkatkan produktivitasnya dalam organisasi.

 

Jenis Insentif

pengertian insentif

 

Berbagai jenis insentif dapat diklasifikasikan menurut bentuknya dan berdasarkan penerimaannya.

 

Baca Juga : Pengertian Barang Ekonomis

  1. Jenis Insentif Berdasarkan Bentuknya

Insentif material : insentif yang diberikan dalam bentuk komisi, bonus, bagi hasil, santunan yang ditangguhkan, dan jaminan hari tua.

Insentif non-materi : insentif yang diberikan kepada pegawai berupa piagam penghargaan, penghargaan promosi, jaminan sosial, pujian tertulis dan lisan.

  1. Jenis Insentif Berdasarkan Penerimaannya

Insentif individu : insentif yang diberikan kepada karyawan atas kerja keras dan kinerja di tempat kerja

Insentif kelompok: memberikan insentif kepada karyawan sesuai standar masing-masing kelompok/kelompok

Insentif seluruh pabrik: memberikan insentif kepada semua karyawan perusahaan sesuai dengan kriteria pembayaran yang ditetapkan oleh perusahaan

Bentuk Insentif

Sebagaimana dinyatakan dalam definisi insentif di atas, insentif dapat mengambil banyak bentuk. Menurut Koontz, insentif bisa berupa uang, partisipasi, dan lingkungan kerja yang baik.

 

  1. Insentif berupa uang

Pada umumnya karyawan lebih suka menerima insentif dalam bentuk uang. Hal ini terkait dengan terwujudnya kualitas hidup yang lebih baik bagi karyawan dari segi finansial.

 

Prestasi kerja yang baik akan mendukung peluang untuk mendapatkan insentif dari perusahaan. Dengan begitu, kebutuhan para pegawai tersebut terpenuhi dan menjadi lebih baik.

 

  1. Insentif dalam Bentuk Lingkungan Kerja yang Baik

Lingkungan kerja yang baik merupakan salah satu dambaan para pekerja. Pasalnya, dengan lingkungan kerja yang baik akan menunjang kenyamanan kerja dan meningkatkan kinerja.

 

  1. Insentif Berbentuk Partisipasi

Kesempatan untuk berpartisipasi dan berkomunikasi dengan atasan di perusahaan dapat memberikan dorongan semangat kerja karyawan.

 

Dengan adanya kesempatan ini, karir seorang karyawan dapat meningkat lebih cepat sesuai dengan kinerjanya.

 

Selain itu, dengan adanya kesempatan menjadi peserta, seorang karyawan mendapatkan pengakuan dan dukungan dari perusahaan.

 

Baca Juga : Konsep Biaya

Tujuan Insentif

Sesuai dengan penjelasan definisi insentif di atas, kompensasi dalam bentuk insentif sangat erat kaitannya dengan motivasi kerja. Jadi, insentif diberikan berdasarkan kinerja atau produksi pekerja.

 

Berikut ini adalah tujuan pemberian insentif:

 

  1. Tujuan Insentif untuk Perusahaan

Mempertahankan loyalitas pekerja yang berkualitas

Menjaga dan meningkatkan semangat kerja pekerja, yang dapat dilihat dari tingkat ketidakhadiran dan perputaran tenaga kerja

Dengan meningkatkan produktivitas perusahaan, dengan kata lain, produksi meningkat untuk setiap unit per unit waktu, dan penjualan meningkat

  1. Tujuan Insentif untuk Karyawan

Menaikkan dan meningkatkan taraf hidup dengan penghasilan tambahan selain gaji pokok

Meningkatkan dan meningkatkan semangat kerja karyawan agar pekerja berusaha untuk berprestasi di tempat kerja

Indikator Insentif

Dalam memberikan insentif, tentunya perusahaan tidak asal-asalan. Secara umum ada beberapa indikator pemberian insentif, yaitu:

 

  1. Kinerja karyawan

Karyawan yang berprestasi atau yang menunjukkan kinerja di atas rata-rata biasanya selalu mendapatkan insentif dari perusahaan.

 

  1. Waktu Kerja Karyawan

Seperti kata pepatah, waktu adalah uang. Insentif yang diterima karyawan juga dapat ditentukan oleh waktu karyawan bekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya.

 

  1. Senioritas Karyawan

Masa kerja seorang karyawan di perusahaan juga mempengaruhi besarnya insentif yang akan diterimanya.

 

  1. Kebutuhan Karyawan

Pemberian insentif kepada karyawan juga dapat didasarkan pada tingkat urgensi kebutuhan karyawan akan kualitas hidup yang lebih baik.

 

  1. Keadilan dan Keadilan

Perusahaan juga sering memberikan insentif kepada karyawan berdasarkan pengorbanan kerja yang telah dilakukan oleh karyawan tersebut.

 

  1. Evaluasi Jabatan Karyawan

Tingkat jabatan pegawai juga menjadi indikator penting dalam pemberian insentif.