Dasar-Dasar Akuntansi: Cara Mudah Memahami Akuntansi

Anda tahu  bisbol  ? Akuntansi memiliki peran penting dalam sebuah bisnis. Untuk dapat memahami bisnis dengan baik, kita harus memahami dasar-dasar akuntansi. 

Dengan memahami dasar-dasar akuntansi, diharapkan informasi akuntansi dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk mengelola suatu usaha dengan baik. 

Akuntansi adalah disiplin ilmu yang mempelajari pengukuran, deskripsi atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pengambil keputusan lainnya untuk membuat keputusan alokasi sumber daya dalam perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintah.

Sebagian orang masih merasa sulit untuk menguasai akuntansi, karena banyak hal dan poin tentang akuntansi yang harus dihafal dan diterapkan seolah-olah akuntansi adalah ilmu yang memusingkan. Padahal, jika sudah mengetahui kuncinya, dijamin akuntansi bukan lagi ilmu yang sulit. Oleh karena itu, kali ini kita akan menemukan kunci dan cara mudah memahami akuntansi dasar untuk pemula.

Apa itu Akuntansi?

Untuk dapat mempelajari suatu ilmu, tentunya kita harus memahami maksud dan tujuan dari ilmu tersebut. Termasuk juga dalam akuntansi. Mengetahui dan memahami apa itu akuntansi sangatlah penting. Secara umum akuntansi berarti suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, pengolahan dan penyajian data, transaksi dan kejadian yang berkaitan dengan keuangan sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh orang-orang yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan dan untuk keperluan lain. Jika pemahaman ini telah dipahami dengan baik, maka akan mudah untuk mempelajari poin-poin akuntansi selanjutnya.

Akuntansi adalah pencatatan yang sistematis dan komprehensif dari transaksi keuangan bisnis selama periode tertentu. Akuntansi juga didefinisikan sebagai proses meringkas, menganalisis dan melaporkan transaksi keuangan bisnis. Transaksi didefinisikan sebagai kesepakatan antara dua pihak, di mana satu pihak menjual barang atau jasa, sedangkan pihak lain membeli barang atau jasa. Suatu transaksi bisnis harus dapat diukur nilainya dengan uang atau dengan kata lain dapat dinyatakan dengan mata uang.

Perlunya Pemisahan Uang Pribadi dan Bisnis

Salah satu kunci sukses dalam menjalankan bisnis adalah memisahkan uang pribadi dengan uang perusahaan. Untuk itu, semua transaksi yang terjadi antara pemilik bisnis dengan bisnis itu sendiri harus dikenali dan dicatat dengan jelas. Antara pemilik usaha dengan pelaku usaha terdapat dua transaksi yang terjadi, yaitu sebagai berikut:

  • Modal  , yaitu sejumlah uang yang disetorkan oleh pemilik bisnis untuk bisnis atau bisnisnya.
  • Drawing  (  Pirve  ), yaitu sejumlah uang yang diambil oleh pemilik usaha dari usaha atau usaha tersebut.

Komponen Akuntansi

Selanjutnya, kita akan membahas komponen-komponen akuntansi. Dalam pencatatan akuntansi, suatu transaksi dicatat dan dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Berdasarkan kategori pencatatannya, terdapat 5 komponen utama dalam akuntansi, yaitu sebagai berikut:

Aset  (Aset)

Itu adalah segala sesuatu yang memiliki nilai dan milik perusahaan. Dengan demikian, aset adalah semua aset perusahaan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, yang memiliki nilai moneter atau dapat diubah menjadi uang dan berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang. Aset perusahaan ini selanjutnya diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu:

Aktiva Lancar  (Aktiva Lancar)

Akuntansi untuk setiap aset dengan jangka waktu pencairan kurang dari satu tahun. Aset lancar juga bisa disebut sebagai aset dengan likuiditas tinggi. Contoh aset lancar adalah kas, piutang, persediaan barang dagangan, dan perlengkapan. Berikut ini adalah contoh akun yang termasuk aset lancar:

  • Harta lancar suatu perusahaan yang terdiri dari  uang kertas, uang logam, dan kertas berharga yang mempunyai sifat yang sama dengan uang . Uang tunai merupakan salah satu aset yang paling cepat dapat dikonversi menjadi jenis aset lainnya.
  • Stok barang . Ini biasanya barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali, dengan harapan mendapat untung.
  • Ini adalah  klaim atau tuntutan terhadap pihak ketiga yang timbul karena suatu transaksi.
  • Wesel tagih . Piutang ini berupa perjanjian tertulis yang dikirimkan dari debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian itu pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
  • Semua  peralatan yang digunakan untuk kelancaran usaha , yang habis, seperti pulpen, spidol, kertas, dll.
  • Dibayar di muka . Ini adalah hal-hal yang dibayarkan langsung pada awal periode untuk jangka waktu tertentu.
  • Sekuritas . Surat berharga atau saham adalah kepemilikan sementara atas saham atau obligasi pada perusahaan lain, yang sewaktu-waktu dapat dijual.

Aktiva Tetap  (Fixed Assets)

Aktiva tetap artinya ada formulir kegiatan operasional perusahaan yang akan digunakan lebih dari satu tahun dan tidak untuk diperjualbelikan. Misalnya gedung, mesin (peralatan), kendaraan operasional perusahaan, tanah, dan lain-lain.

Liabilitas  (Kewajiban atau Hutang)

Tahukah Anda apa itu  kewajiban  ? Kewajiban  adalah kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain. Salah satu sumber kekayaan dalam suatu perusahaan berasal dari orang yang memberikan pinjaman (kreditur), dengan rekening berupa jenis utang:

Hutang Lancar

Seperti aset lancar, utang lancar harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun. Contoh rekening koran, yaitu:

  • Account  hutang adalah hutang yang biasanya karena perusahaan membeli barang secara kredit.
  • Biaya yang masih harus dibayar  . Intinya, perusahaan menggunakan keuntungannya terlebih dahulu sebelum membayar, seperti hutang gaji, perusahaan sudah mendapatkan keuntungan dari karyawan yang bekerja setiap hari, tetapi perusahaan hanya akan membayar pada akhir bulan.
  • Pendapatan diterima di muka  . Jika ini masalahnya, perusahaan menerima uang terlebih dahulu dan kemudian melakukannya. Jadi, perusahaan memiliki hutang kepada klien untuk melakukan pekerjaan itu.

Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang adalah hutang dengan pembayaran lebih dari satu tahun, dan biasanya lebih dari tiga tahun. Contoh hutang jangka panjang antara lain:

  • Hutang obligasi  . Ini adalah hutang yang dikeluarkan perusahaan dalam membeli obligasi.
  • Hutang hipotek  . Ini adalah hutang yang timbul dengan menggunakan agunan. Jika Anda pernah memainkan  permainan papan monopoli  , ada istilah hipotek, bukan? Jadi, jika Anda meminjam uang dari bank dengan menggunakan agunan, misalnya bangunan pribadi dan ketika Anda tidak dapat membayar, bank berhak untuk menyita jaminan sebagai ganti hutang.

Ekuitas  (Ekuitas atau Modal)

Kewajiban perusahaan kepada pemilik modal yang menanamkan modalnya di perusahaan. Segala sesuatu yang dimiliki perusahaan untuk mendukung kinerja dan operasi perusahaan dianggap sebagai modal. Jadi selain uang tunai bisa berupa tempat usaha, mesin, komputer, dan lain-lain. Sumber modal dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Modal internal  , yaitu modal yang diperoleh sendiri, dan dapat berasal dari keuntungan, atau merupakan milik pribadi sejak awal.
  2. Modal Eksternal  , yaitu modal yang diperoleh dari sumber luar, seperti pinjaman bank.

Pendapatan  (Penghasilan)

Pendapatan adalah nominal yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan juga dapat diperoleh dari sewa atau bunga. Jika perusahaan menyewakan tempat itu pasti akan mendapatkan uang, dan itu menjadi pendapatan (sewa) atau jika perusahaan meminjamkan uang kepada pihak lain dan mendapat bunga disebut juga pendapatan (bunga). Jadi, ada pendapatan yang berasal dari kegiatan usaha, seperti jual beli barang dagangan, dan pendapatan di luar usaha, seperti yang disebutkan di atas, yaitu pendapatan sewa dan pendapatan bunga.

Pengeluaran  (Biaya / Pengeluaran atau Pengeluaran)

Uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai operasi bisnis. Nah, ini kebalikan dari pendapatan. Setiap jumlah yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnisnya disebut biaya. Misalnya, yaitu:

  1. Beban gaji  , yaitu pengeluaran untuk membayar gaji karyawan suatu perusahaan.
  2. Biaya sewa  , misalnya untuk membayar sewa gedung atau peralatan.
  3. Beban bunga  , yaitu pengeluaran perusahaan untuk membayar bunga, seperti bunga pinjaman bank.

Tujuan Akuntansi

Setelah kita membahas komponen-komponen akuntansi, sekarang kita akan kembali ke dasar-dasar akuntansi, yaitu tujuan akuntansi. Tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi keuangan untuk bisnis. Informasi keuangan ini biasanya mencakup kinerja perusahaan, posisi keuangan, dan arus kas. Informasi keuangan dirangkum dalam bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan

Karena tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan laporan keuangan. Jadi, laporan keuangan merupakan keluaran dari sistem akuntansi. Berikut ini adalah empat laporan keuangan utama perusahaan:

  • Laporan Posisi Keuangan . Laporan ini juga dikenal sebagai neraca. Laporan ini memberikan informasi tentang posisi keuangan entitas pada titik waktu tertentu. Dalam laporan posisi keuangan, aset, kewajiban, dan ekuitas bisnis disajikan.
  • Laporan Laba / Rugi . Menyajikan laporan laba bersih (net loss) untuk suatu usaha selama periode tertentu. Laporan ini menyajikan pendapatan yang dihasilkan dan pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu.
  • Laporan Perubahan Modal . Meringkas perubahan atau penyesuaian ekuitas selama periode tertentu (periode yang sama dengan Laporan Laba / Rugi) . Laporan ini menyajikan perubahan modal dan laba ditahan.
  • Laporan Arus Kas . Menunjukkan jumlah kas yang masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu (periode yang sama dalam Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal) termasuk aktivitas operasi, investasi dan keuangan.