Pengertian likuiditas beserta fungsinya, komponen dan rumus likuiditasnya.

Kali ini kita akan membahas pengertian likuiditas beserta fungsinya, komponen dan rumus likuiditasnya. Berikut penjelasannya…

 

Daftar Isi :

Apa itu Likuiditas?

Fungsi dan Manfaat Likuiditas

Komponen Likuiditas

Rumus untuk Mengukur Likuiditas

  1. Rasio saat ini
  2. Rasio cepat
  3. Rasio Uang Tunai
  4. Rasio Perputaran Tunai
  5. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset

Bagikan ini:

Apa itu Likuiditas?

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang jangka pendeknya (utang dividen, hutang pajak, dll)

 

Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk melunasi hutang-hutang yang harus segera dilunasi (current liabilities) dengan menggunakan aktiva lancar.

 

Secara umum, tingkat likuiditas suatu perusahaan ditunjukkan dalam angka-angka tertentu, seperti; rasio cepat, rasio lancar, dan rasio kas.

 

Dalam hal ini, semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan, kinerjanya dianggap semakin baik. Untuk lebih memahami apa itu likuiditas, kita bisa simak pendapat para ahli berikut ini:

 

According to Syafrida Hani (2015: 121)

 

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangan yang dapat segera dicairkan atau yang telah jatuh tempo.

 

According to Handono Mardiyanto (2009: 54)

 

Likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek (utang) tepat pada waktunya, termasuk melunasi hutang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun yang bersangkutan.

 

Fungsi dan Manfaat Likuiditas

definisi likuiditas

Likuiditas perusahaan memiliki fungsi dan manfaat tersendiri bagi proses operasi perusahaan. Fungsi dan manfaat likuiditas adalah sebagai berikut:

 

Sebagai media dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari.

Sebagai alat untuk mengantisipasi kebutuhan dana yang mendesak atau mendadak.

Untuk memudahkan nasabah (bagi bank atau lembaga keuangan) yang ingin memberikan pinjaman atau menarik dana.

Sebagai alat untuk memicu perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja.

Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Komponen Likuiditas

Menurut Robert Fry Engle dan Joe Lange, dalam likuiditas ada tiga komponen dasar, yaitu; Kepadatan, Kedalaman dan Perlawanan.

 

Masing-masing komponen tersebut saling terkait untuk menjaga tingkat likuiditas dan stabilitas ekonomi dalam suatu perusahaan.

 

Berikut penjelasan dari ketiga komponen tersebut:

 

Kepadatan: kesenjangan atau jarak yang terjadi antara harga normal suatu barang dengan harga yang disepakati.

Kedalaman: kuantitas atau volume barang yang dijual dan dibeli pada tingkat harga tertentu.

Ketahanan: tingkat perubahan kecepatan harga ke arah harga yang efisien meskipun telah melalui deviasi atau volatilitas harga.

Baca dulu: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang dan Contohnya

 

Rumus untuk Mengukur Likuiditas

Secara umum, kita dapat mengukur likuiditas dari rasio antara aset lancar dan kewajiban lancar yang disebut rasio aliran. Namun, ada juga perusahaan yang menggunakan rasio lain sebagai ukuran likuiditas.

 

Berikut ini adalah beberapa rasio yang umum digunakan untuk mengukur likuiditas:

 

  1. Rasio saat ini

Rasio lancar adalah kemampuan perusahaan untuk menggunakan aset lancar untuk membayar semua kewajiban atau hutang lancar.

 

Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar

 

  1. Rasio cepat

Quick Ratio adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan membutuhkan proses yang lama untuk dicairkan dibandingkan aktiva lainnya.

 

Rasio Cepat = (Aset Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar

 

  1. Rasio Uang Tunai

Rasio kas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek dengan menggunakan uang tunai, seperti rekening giro.

 

Rasio Kas = Setara Kas / Kewajiban Lancar

 

  1. Rasio Perputaran Tunai

Rasio perputaran kas adalah rasio yang menunjukkan nilai relatif nilai penjualan bersih terhadap pekerjaan bersih. Dalam hal ini, modal kerja bersih adalah semua komponen aktiva lancar dikurangi total hutang lancar.

 

Rasio Perputaran Kas = Penjualan Bersih / Modal Kerja Bersih

 

  1. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset

Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset (WCTA) adalah rasio yang dapat menilai likuiditas total aset dan posisi modal kerja.

 

WCTA = (Aset Lancar – Kewajiban Lancar) / Total Aset