Aset tetap (fixed assets) memiliki nilai yang menurun dari satu periode ke periode berikutnya. Oleh karena itu, nilai aset tetap akan menurun jika telah digunakan atau digunakan dalam jangka waktu tertentu. Namun, ada aset tetap yang nilainya tidak akan berkurang tetapi nilainya akan semakin tinggi, yaitu tanah. Aset tetap berupa tanah akan semakin tinggi nilainya seiring dengan berjalannya waktu.
Nilai aktiva tetap akan berkurang karena penggunaan aktiva tetap tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan istilah penyusutan aktiva tetap. Penyusutan atau depresiasi adalah alokasi biaya perolehan suatu aset tetap karena penurunan nilai aset tetap.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan
· Biaya ( Biaya Akuisisi )
Biaya merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam biaya penyusutan. Biaya merupakan dasar untuk menghitung berapa besar penyusutan yang harus dialokasikan per periode akuntansi. Harga ini diperoleh dari sejumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap sampai dengan siap pakai.
· Nilai Residu ( Salvage Value )
Estimasi nilai atau potensi arus kas masuk jika aset tersebut dijual pada saat penarikan atau penghentian aset. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aset tidak memiliki nilai residu karena aset tersebut tidak dijual pada saat penarikan alias terbuat dari besi tua, hingga benar-benar berkarat. Tentu hal ini tidak dianjurkan, alangkah baiknya jika aset tersebut bisa didaur ulang.
· Waktu Hidup Ekonomis ( Economical Life Time )
Sebagian besar aset memiliki dua jenis usia, yaitu usia fisik dan usia fungsional. Usia fisik dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aset. Suatu aset dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aset tersebut masih dalam keadaan baik (walaupun mungkin telah mengalami penurunan fungsinya).
Sedangkan usia fungsional biasanya dikaitkan dengan kontribusi aset tersebut dalam penggunaannya. Suatu aset dikatakan masih memiliki umur fungsional jika aset tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Meskipun secara fisik suatu aset masih dalam kondisi sangat baik, namun belum tentu masih memiliki umur fungsional.
Aset tersebut mungkin tidak lagi berfungsi karena adanya perubahan model produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aset mesin atau peralatan yang digunakan untuk membuat suatu produk. Atau aset ini kedaluwarsa. Kondisi ini biasanya terjadi pada jenis aset yang bersifat dekoratif seperti furniture, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Dalam menentukan beban penyusutan, yang diperhitungkan adalah umur fungsional yang biasa disebut umur ekonomis.
Baca juga: Karakteristik dan Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
Metode Penyusutan Aset
Pola penggunaan aset mempengaruhi tingkat keausan aset untuk mengakomodasi keadaan ini biasanya digunakan metode penyusutan yang paling tepat. Berikut ini adalah beberapa metode penyusutan aset tetap.
1. Penyusutan Metode Garis Lurus ( Straight Line Method )
Metode garis lurus adalah metode penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan aktiva tetap per tahun adalah sama sampai akhir ekonomis umum aktiva tetap tersebut. Metode ini termasuk yang paling banyak digunakan. Untuk penerapan “ Prinsip Biaya Pencocokan ”, metode garis lurus digunakan untuk menyusutkan aset yang secara fungsional tidak terpengaruh oleh ukuran atau volume produk atau jasa yang dihasilkan seperti gedung dan peralatan kantor.
2. Metode Penurunan Saldo Menurun ( Double Declining Balance Method )
Metode saldo menurun adalah metode penyusutan aset tetap yang ditentukan berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari harga buku tahun berjalan. Persentase penyusutan adalah dua kali persentase atau tingkat penyusutan metode garis lurus.
3. Metode Penyusutan Tahun Total Skor ( Metode Jumlah Angka Tahun )
Berdasarkan metode jumlah tahun, besarnya penyusutan aktiva tetap setiap tahun jumlahnya semakin berkurang.
4. Metode Penyusutan Satuan Jam ( Service Hours Method )
Menurut metode ini, beban penyusutan aset tetap ditentukan berdasarkan jumlah unit produk yang diproduksi pada periode yang bersangkutan.
5. Metode Penyusutan Satuan Produksi ( Productive Output Method )
Menurut metode ini, beban penyusutan aset tetap ditentukan berdasarkan jumlah unit produk yang diproduksi pada periode yang bersangkutan. Beban penyusutan dihitung berdasarkan unit produksi sehingga penyusutan untuk setiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.
Baca juga: Karakteristik dan Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan merupakan salah satu risiko dari penggunaan aset tetap, dimana aset akan mengalami penyusutan, mulai dari penyusutan fungsi hingga nilai. Namun dengan adanya pengelolaan aset (aset), perusahaan akan lebih mudah untuk memantau depresiasi. Tidak hanya itu, dengan manajemen aset, Anda juga dapat menjaga nilai aset untuk menciptakan manajemen risiko.