Konsep dasar akuntansi menurut para ahli

Kali ini kita akan membahas asumsi dasar akuntansi menurut para ahli beserta prinsip-prinsip akuntansi.

Seperti yang kita ketahui, tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi berupa laporan keuangan yang bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Agar tujuan tersebut dapat terwujud, penyusunan laporan harus didasarkan pada asumsi dasar akuntansi. Lalu apa asumsi dasarnya? Selanjutnya, kami akan menjelaskan beberapa asumsi dasar menurut lembaga tertentu …

 

Daftar Isi :

Asumsi Menurut GAAP (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum)

  1. Asumsi Kesatuan Bisnis
  2. Asumsi Kontinuitas Bisnis
  3. Asumsi Periodisasi Tepat Waktu
  4. Asumsi dalam Pengukuran Satuan Moneter
  5. Asumsi Kewajaran Bisnis
  6. Asumsi Keandalan
  7. Konsistensi Asumsi
  8. Asumsi Akrual

Asumsi Menurut AICPA (Institute of Certified Public Accountans)

Asumsi Menurut Pedoman Standar Akuntansi (SAK)

Prinsip – prinsip akuntansi

  1. Prinsip Biaya

2. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recoqnition)

  1. Prinsip Bertemu (Matching Principle)
  2. Prinsip Perbandingan Biaya – Pendapatan (Prinsip Pencocokan)
  3. Prinsip pengungkapan penuh

Bagikan ini:

Asumsi Menurut GAAP (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum)

Berikut beberapa asumsi dasar akuntansi menurut GAAP (Generally Accepted Accounting Principles):

 

  1. Asumsi Kesatuan Bisnis

Akuntansi yang memperlakukan perusahaan secara terpisah dari pemilik dan manajernya. Dan pembukuan ini hanya mencatat transaksi yang berhubungan dengan perusahaan

 

  1. Asumsi Kontinuitas Bisnis

Akuntansi ini mengasumsikan bahwa perusahaan selalu dapat berjalan selama berjam-jam. Dengan asumsi ini, aset perusahaan akan membaginya dalam jangka panjang dan membagi kewajibannya dalam jangka pendek dan panjang

 

  1. Asumsi Periodisasi Tepat Waktu

Asumsi yang menganggap kehidupan perusahaan akan berkelanjutan. Dan atas dasar ini, laporan keuangan akan diterbitkan secara periode dalam periode waktu yang konsisten

 

  1. Asumsi dalam Pengukuran Satuan Moneter

Akuntansi ini hanya berupa catatan dan laporan kuantitatif yang dinyatakan dalam satuan moneter.

 

Baca Juga : Pengertian Marketing (Pemasaran)

  1. Asumsi Kewajaran Bisnis

Dalam asumsi ini, kedua belah pihak terlibat dalam transaksi, pembeli dan penjual bekerja secara independen, bebas dan rasional. Masing-masing pihak harus berusaha mencapai kesepakatan untuk memuaskan kedua belah pihak.

 

  1. Asumsi Keandalan

Akuntansi di sini hanya mencatat bukti transaksi yang memadai dan hanya menyajikan laporan keuangan yang dapat diandalkan bagi pihak yang berkepentingan.

 

  1. Konsistensi Asumsi

Akuntansi disini percaya bahwa metode akuntansi yang konsisten harus digunakan dari periode ke periode, tetapi juga dapat diganti selama metode tersebut lebih tepat.

 

  1. Asumsi Akrual

Akuntansi ini menggunakan basis akrual, dimana pengakuan penerimaan muncul pada saat diterima dan pengakuan beban dapat terjadi pada saat digunakan/tanpa uang tunai.

 

Asumsi Menurut AICPA (Institute of Certified Public Accountans)

Selanjutnya kita akan membahas asumsi dasar menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA):

 

Pemerintah dan Masyarakat akan menjamin hak milik pribadi

Kesatuan dalam usaha yang lebih spesifik

Keberlangsungan bisnis

Penggunaan unit moneter di beberapa akun

Konsistensi antar periode dalam entitas bisnis yang sama

Konservatif

Cukup berarti

Ini berbeda dalam akuntansi di antara entitas bebas lainnya

Ketergantungan pada data yang berasal dari pengontrol internal

Tenggat waktu terkendali yang membutuhkan perkiraan

Asumsi Menurut Pedoman Standar Akuntansi (SAK)

Asumsi dasar akuntansi yang konsisten dengan Standar Akuntansi atau Pedoman IFRS;

 

Basis kas – dasar untuk menentukan pencatatan transaksi jika transaksi menimbulkan perubahan kas

Basis Akrual – basis akuntansi yang mengakui keberadaan transaksi dan peristiwa lain dalam peristiwa tersebut. Kemudian transaksi tersebut akan dicatat dalam catatan akuntansi dan akan dilaporkan pada periode tertentu.

Konsep entitas – dasar akuntansi yang harus diterapkan pada semua unit ekonomi secara terpisah. Dengan demikian peristiwa yang melibatkan suatu unit ekonomi tidak boleh bercampur dengan unit lain meskipun mereka adalah pemiliknya

Going Concern – laporan keuangan yang mengasumsikan bahwa perusahaan pasti akan melanjutkan usahanya di masa yang akan datang. Untuk penjelasan lebih lanjut, silakan baca juga di sini: Asumsi atau Konsep Kelangsungan Bisnis

Unit moneter – semua transaksi ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang tertentu

Periode akuntansi – laporan keuangan perusahaan yang harus dilaporkan secara berkala dan dibagi menjadi periode-periode tertentu

Baca Juga: Rasio Keuangan

Prinsip – prinsip akuntansi

asumsi dasar akuntansi

 

Pada dasarnya ada 4 prinsip akuntansi sebagai berikut.

 

  1. Prinsip Biaya

Prinsip biaya menekankan bahwa aset dicatat sebesar biaya perolehan (prinsip biaya).

 

2. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recoqnition)

Prinsip pengakuan pendapatan menekankan bahwa pendapatan harus diakui pada saat periode pendapatan terjadi.

 

  1. Prinsip Bertemu (Matching Principle)

Prinsip pemersatu ini adalah menggabungkan biaya dengan pendapatan yang timbul dari biaya yang dikeluarkan.

 

  1. Prinsip Perbandingan Biaya – Pendapatan (Prinsip Pencocokan)

Prinsip perbandingan biaya-pendapatan menekankan bahwa pengakuan pendapatan harus dibandingkan dengan beban terkecil pada periode yang sama.

 

  1. Prinsip pengungkapan penuh

Dalam prinsip ini ditekankan bahwa laporan keuangan harus disajikan secara lengkap, wajar (fair) dan memadai (adequate).